Friday, November 27, 2009

Risalah Mursyid: Syahadah (Mati Syahid) dan Tadhiyah (Berkorban) dalam Menghadapi Kerosakan dan Zionisme


Dari Ikhwan Online


Risalah dari Muhammad Mahdi Akif, Mursyid Am Ikhwanul Muslimin, 05-11-2009

http://www.ikhwanonline.com/Article.asp?ArtID=56103&SecID=213

Segala puji hanya bagi Allah.. kita mohon ampun hanya kepada-Nya, dan memohon petunjuk dari-Nya, dan kita berlindung kepada-Nya dari segala kejahatan dan kekerdilan jiwa-jiwa kita dan keburukan perbuatan-perbuatan kita… barangsiapa yang diberi petunjuk oleh Allah maka selamanya tidak akan tersesat dan barangsiapa yang disesatkan maka tidak ada petunjuk baginya.. kita sampaikan selawat dan salam kepada pemimpin kita Muhammad saw, nabi yang membawa petunjuk dan bersifat al-amin, beserta keluarga dan seluruh sahabatnya …adapun selanjutnya..

Setiap orang yang memiliki kesedaran akan selalu memperhatikan suasana sekitar dan keadaan dunia secara saksama, sehingga dirinya mendapati berbagai fenomena ibtila (ujian) yang mengelilingi umat ini.. terkepung antara dijajah oleh perampas yang selalu merompak kekayaan alamnya dan melanggar kehormatan serta membunuh anak-anak, dan di antara penguasa zalim dan kejam, yang menguasai berbagai kekayaan dan khazanah yang dimiliki umat untuk mengekalkan kuasanya, sekalipun terpaksa menggunakan pasukan keamanan dan mengabaikan kestabilan negara, atau harus mengorbankan kehormatan rakyatnya dan bahkan kehidupan mereka dalam berbagai arah…

Keadaan ini tidak jauh beza dari yang dialami oleh Pakistan, Afghanistan, Iraq, Palestine, Lebanon dan Mesir serta negeri lainnya yang merasai ujian dan menghadapi cobaan yang diada-adakan oleh musuh dan bahkan oleh warga sendiri, sebagai salah satu gambaran akan banyak ragam model yang digunakan di dalamnya..

Di Afghanistan, Iraq dan Palestina sedang mengalami penjajahan dan perampasan… yang sebenarnya juga merupakan jenis penjajahan yang dibentuk oleh adanya persekutuan syaitan antara Amerika dan zionis, dan dibelakangnya ada Barat yang tidak pernah lepas dari 3 hal; apakah ikut berkonspirasi dan menjadi pendukung projek penjajahan, atau bermain seumpama seorang peguambela, atau dia sendiri syaitannya namun sebagai syaitan bisu!

Adapun pada sebagian Negara Arab dan Islam tidak jauh berbeda mengalami situasi itu, kecuali yang mendapat curahan rahmat dari Tuhannya; karena yang memusuhi dan memerangi adalah .. ia adalah pemerintah dan penguasa yang rusak dan keji…sehingga umat ini telah menjadi kelompok yang tercerai berai, dimulai dari negeri kita sendiri (Mesir) yang mengalami dan merasakan kezaliman dan permusuhan terhadap rakyatnya… serta beberapa pertubuhan antarabangsa yang rusak, merampas kekayaan alamnya untuk diberikan kepada sekelompok kecil dari pemiliknya, hingga pada regim kejam yang selalu melakukan serangan dengan menggunakan bom melalui pesawat perang, menyembelih tubuh mereka dengan kereta kebal, mengusir seperti yang dilakukan oleh para penjajah dan bahkan dalam bentuk yang lebih banyak dan besar kekejian dan kehinaan pada era yang menjunjung tingga hak asasi manusia!!.

Ikhwan sekalian…

Selamanya tidak mungkin kita boleh memisahkan antara dua sisi matawang, seperti halnya juga kezaliman karena kezhaliman bukan satu bagian dan bahaya adalah bagian lainnya; namun karena keduanya telah menjadi sebahagian dari persepakatan yang tidak baik antara pemerintah yang zalim dan penjajah yang keji; kerana keduanya telah membuat agenda yang halus sebagai kerjasama yang jahat antara dua belah pihak; pihak Zionis Amerika atau pihak pemerintah yang zalim dan korup yang dilakukan oleh sebagian anak bangsa…

Karena itulah, mereka menjadikan para generasi yang ikhlas dan menjaga jati diri serta sederhana sebagai sasaran dari berbagai arah; diskriminasi, penangkapan dan penghentian sumber rezki, dan bahkan dengan cara pembunuhan seperti yang terjadi di lembah Afghanistan, Pakistan dan Yaman, baik yang dilakukan oleh pasukan bersenjata penjajah yang keji atau pasukan bersenjata negara tersebut yang seharusnya memberikan pertahanan dan penjagaan terhadap negeri dan anak bangsanya!! Dan kekuatan barat telah berubah menjadi kekuatan yang mampu menundukkan umat Islam hingga pada sasarn yang satu, antara kekuatan kuasaantarabangsa dan kekuatan korup dan kezaliman pemerintah warga sendiri.!!

Kejadian yang memilukan!!

Terjadi peristiwa yang memilukan yang tidak hanya membuat sedih dan pilu hati saja terhadap apa yang terjadi pada umat yang pada suatu masa telah menjadi yang besar dan sebaik-baik umat yang dikeluarkan untuk manusia, bahkan telah membuat hati menjadi marah… marah terhadap apa yang terjadi akan berbagai tindakan jenayah dan kejahatan terhadap hak bangsa dan kekayaannya, dan dari keras kepalanya sebagian warga yang tetap mahu melanjutkan politik yang tidak memberikan implikasi yang baik kecuali kesusahan dan musibah…kita ambil contoh apa yang terjadi di bumi Palestine…sangatlah aneh dan menakjubkan sekali bahwa sebagian umat –pemimpin dan rakyat- percaya bahwa entity Zionis dan Amerika memiliki kesungguhan dan kepercayaan terhadap apa yang mereka dendangkan seperti projek yang mereka namakan dengan “Proses Damai di Timur Tengah”!!

Dan bahkan yang membuat kita lebih terkejut, marah dan pilu adalah masih saja dari warga Arab dan umat Islam yang percaya dan bahkan sebagian lainnya terus menyampaikan dan menyebarkan isu setiap hari tentang “sikap tidak ada keraguan akan niat yang sebenarnya dari Amerika dan Zionis terhadap hak-hak kita dan negeri Palestine yang terjajah.

Bahwa pemerintah Amerika ketika ini sedang meneruskan agenda politik atas dasar memberi komen dan janji manis terhadap Palestine yang rela memilih adanya perundingan dengan musuh, sehingga memberikan peluang kepada entity Zionis merampas bumi Palestine dengan bebas dan sesuka hati dan melakukan segala yang diinginkan, baik politik, dukungan, manipulasi dan kecurangan di negeri yang disucikan bagi seluruh dunia.

Akhir dari sikap dan politik ini adalah seperti yang diumumkan oleh menteri luar negeri Amerika, Hillary Clinton dalam kunjungan terakhirnya di bumi Palestina; di mana beliau hanyak mengulang dari kebijakan yang lalu dengan menegaskan bahwa pemerintah Amerika terkait dengan permasalahan pemukiman di Tepi Barat yang terjajah, dan bersikap dengan garang mengumumkan tidak ada syarat dan alasan untuk membekukan pemukiman di Tepi Barat yang terjajah, dan apa yang dibuat sendiri dengan sebutan “Rundingan Damai”.

Bahwa tahap keburukan dan kekotoran menteri luar Amerika telah mencapai puncaknya pada saat mengumumkan akan sokongannya yang kuat terhadap sikap perdana menteri regim yang jahat dan keji serta penganas Benyamin Netanyahu; dengan mengatakan bahwa dirinya memiliki hak dari sisi sejarah terhadap sikapnya yang menolak untuk membekukan pelaksanaan perundingan dengan pemerintah Palestian dengan syarat dihentikannya pembangunan dan perluasan penjajahan di Tepi Barat!!

Dan bukan suatu yang pelik jika seseorang mengatakan bahwa permasalahan Palestine menjadi saksi nyata akan adanya kemunduran yang jauh sejak Barrack Obama menjawat jabatan presiden Amerika, secara angka dan realiti apa yang terjadi di bumi Palestine seakan mengatakan bahwa masa pemerintahan Amerika saat ini yang baru berjalan beberapa bulan saja memberikan implikasi yang sangat buruk terhadap warga Palestine; yaitu adanya proses pengusiran besar-besaran dalam sejarah Al-Quds yang terjajah bagi warga Palestine dari rumah-rumah mereka, diiringi dengan kemunduran yang total dalam sikap sehingga memberikan janji-janji kosong di lokasi tersebut dengan Negara Palestina.

Namun suasana yang memilukan ini terdapat sisi yang cerah dari permasalahan, seakan sebagai salah satu dari sunnah Allah dan undang-undang Ilahi di muka bumi ini; pada saat terjadi secara nyata bahwa barang gadaian yang dijadikan jaminan oleh sebagian orang kepada Amerika menemui kegagalan, bahwa hal tersebut jika dari sisi Palestine atau yang lainnya terus berlangsung pada kaedah ini –perundingan yang mandul-, tidak akan terjadi kecuali akan menyingkap realiti yang sebenarnya, apakah sebagai korban, pengikut atau diktator yang kejam yang tidak menginginkan sesuatu kecuali wujudnya kepentingan peribadi daripada kepentingan bangsa dan permasalahan yang mulia ini.

Sejarah perjalanan menggapai syahadah dan tadhiyah

Wahai umat Islam…

Jika kita lihat kembali arah sisi pandangan secara menyeluruh, maka dalam situasi seperti ini kita akan mendapati diri kita dituntut untuk menentukan sikap prioriti… prioriti ini telah dijelaskan dalam berbagai perkembangan yang menetapkan bahwa pasukan penggempur akan terus berjuang hingga mendapatkan kemenangan atau syahadah di jalan mendukung prinsip, agama dan nilai-nilai luhur, yang hingga saat ini menjadi pilihan yang bersih bahkan menjadi satu-satunya pilihan yang nyata dan real serta diterima untuk dilaksanakan dalam menghadapi apa yang terjadi.

Dan apa yang kami sampaikan disini wahai Ikhwan bukanlah hal yang baru dan dibuat-buat; namun umat ini telah menetapkan sepanjang sejarahnya menampakkan kemampuannya untuk berkorban dan menebus dengan jiwa di jalan Allah demi tertegaknya agama dan nilai-nilai luhur yang diimaninya… menegaskan bahwa hal tersebut begitu banyak terjadi tentang kemampuannya untuk meraih kebebasan dan kemerdekaannya…melakukan pertembungan menghadapi berbagai model penjajahan dan penindasan, sekalipun harus melakukan pengorbanan dan menghadapi berbagai rintangan.

Kerana itu dari hulu Sungai Nil yang besar, Kafr Ad-Dawar dan Universiti Al-Azhar merupakan lintasan sejarah hingga mencapai pembangun kerajaan di Palestine dan penjaga kesucian Baitul Maqdis, melintasi Algeria dengan revolusi kemerdekaannya yang penuh berkah, yang mampu menghadirkan lebih dari satu juta warga yang syahid, Iraq dengan revolusinya yang bertali arus dan berakhir dengan adanya penjajahan dan penindasan, begitu pula dengan perjuangan rakyat dan warga Mesir yang mampu memaksa pasukan Inggris untuk pergi dan lari sehingga tercapai aya yang kita dakwahkan kepadanya dan berusaha kita teguhkan; hal tersebut bukanlah sesuatu yang baru atau suatu kewajiban sementara waktu, namun sesungguhnya ia merupakan sebahagian dari akidah bagi setiap insan muslim, dan merupakan fitrah yang diciptakan oleh Allah atasnya, kerana diantara ciri insan beriman adalah tidak ridha dengan kehinaan..

Allah berfirman:

“Janganlah kamu merasa hina dan merasa sedih, karena kamu adalah lebih mulia jika kamu beriman”. (Ali Imran:139)

Dan diantara ciri insan muslim adalah membangun hidup yang penuh dengan izzah (kemuliaan) dan memiliki harga diri, jika tidak maka mati lebih baik, lebih mulia dan lebih berharga daripada hidup penuh dengan kehinaan dibawah api penjajahan atau berada di antara kehinaan penindasan dan kerusakan, sebagaimana insan muslim yang benar adalah yang tidak rela terhadap berbagai tindak kezaliman dan selalu mengajak pada keadilan dan hidup merdeka..

Bahkan Allah SWT menjadikan nilai kebebasan dan kemerdekaan sebahagian fitrah manusia itu sendiri. Allah berfirman:

“Maka Apakah orang yang berjalan terkinja-kinja di atas mukanya itu lebih banyak mendapatkan petunjuk ataukah orang yang berjalan tegap di atas jalan yang lurus?” (Al-Mulk:22)

Dan Allah berfirman dalam surat An-Nahl:

“Dan Allah membuat (pula) perumpamaan: dua orang lelaki yang seorang bisu, tidak dapat berbuat sesuatupun dan dia menjadi beban atas penanggungnya, ke mana saja dia disuruh oleh penanggungnya itu, dia tidak dapat mendatangkan suatu kebajikanpun. samakah orang itu dengan orang yang menyuruh berbuat keadilan, dan dia berada pula di atas jalan yang lurus?” (An-Nahl:76)

Dan sepanjang sejarah manusia bukan saja sejarah Arab Islam disebutkan bahwa para pejuang dan mujahidin di jalan agama, negara dan nilai-nilai luhur mereka; di mana mereka selalu dikenang dan diingat oleh bangsa, dan banyak lembaran-lembaran catatan dan nama-nama jalan dan kota menjadi saksi.

Bahawa kemerdekaan dan kehormatan kita tidak akan dapat diraih kecuali dengan melakukan perjuangan yang hakiki, memiliki harga yang besar pada setiap jalan menuju perbaikan dari berbagai kekuatan; baik dengan waktunya, tenaganya dan kebebasannya… dan tentu tidak akan tercapai pula perjuangan kemerdekaan melawan penjajah dan melawan pemerintah yang rusak dan penindas dengan menggunakan seluruh kemudahan negara.

Maka hendaklah seluruh umat menyedari bahwa ruh baru harus terus berjalan dan bergelora di dalam jiwa

Untuk menanamkan cita dan harapan di bumi yang sedang berusaha membebaskan diri dari penjajahan dan penindasan dan membebaskan mereka dari putus asa.

Dan untuk memaparkan syariat yang suci dalam menghadapi kehancuran dan kehinaan yang mengepung umat akibat pengaruh kehancuran, perpecahan dan pencurian…

Dan mampu untuk melakukan persiapan…Untuk menghadapi musuh penjajah dengan berbagai kemudahan sehingga mampu membuat musuh gentar, menolak dan menahan gerakan musuh dengan berbagai senjata pembebas yang dimiliki para pejuang…

Dan pada saat penindas dan pelaku kerusakan memiliki kemudahan untuk menolak dari tipu dayanya, Allah akan menghisabnya oleh karena kelalaiannya, mengingatkan akan usahanya yang telah memenjara warganya.

Dan persiapan kita dalam hal ini bukanlah suatu penentangan, bukan tindakan jenayah dan permusuhan; karena kemerdekaan suatu negara dari penjajahan dan penindasan dengan berbagai bentuknya; tidak dapat tercapai kecuali dengan melakukan perjuangan yang dipandang oleh Ikhwanul Muslimin sebagai satu-satunya jalan untuk melakukan perbaikan dari berbagai penyimpangan yang terjadi, mengerah seluruh potensi yang terkubur karena kelalaian, dan usahanya untuk mewujudkan cita-cita umat, dan tentu tidak akan celaka orang yang berjalan melakukan perjuagan sekalipun dengan susah payah kerana setiap suatu kelahiran pasti ada rasa sakit namun dengan itu akan menghilangkan segala penyakit umat.

Kerana itu, manakah yang lebih mulia menggapai syahadah dengan melakukan pertembungan terhadap penjajah atau kita diuji dari berbagai tindakan jahat, kerusakan dan penindasan sementara kita berusaha menghilangkan dari tubuh umat dan bangsa, dengan mengamalkan firman Allah:

“Dan orang-orang yang beriman dan berhijrah serta berjihad pada jalan Allah, dan orang-orang yang memberi tempat kediaman dan memberi pertolongan (kepada orang-orang muhajirin), mereka itulah orang-orang yang benar-benar beriman. mereka memperoleh keampunan dan rezki (nikmat) yang mulia”. (Al-Anfal:72)

Ya Allah berikanlah kepada umat ini kemuliaan yang memberikan petunjuk, sehingga didalamnya ada rasa bangga bagi mereka yang menginginkan kemerdekaan, kemuliaan, kebaikan, perjuangan, kesungguhan dan campakkan perasaan hina dan lemah bagi setiap orang yang melakukan penjajahan, penindasan, kerusakan, kejahatan, pencurian dan kezhaliman.

Dan akhir dari doa kami adalah bahwa segala puji hanya milik Allah Tuhan semesta alam…

Dan shalawat dan salam atas nabi kita Muhammad saw beserta keluarga dan para sahabatnya.

 

My Blog List

FIKRAH & DAKWAH Copyright © 2009 Blogger Template Designed by Bie Blogger Template